Rabu, 05 September 2012

SEJARAH BAHASA JAWA

Yuk mengenal bahasa Ibu kita (Bahasa Jawa) lebih dekat.....

Bahasa Jawa merupakan bagian dari bahasa nusantara dan termasuk rumpun bahasa austronesia yang ada di dunia ini. Secara linear bahasa Jawa memiliki sejarah yang panjang, area pemakaian yang amat luas dan jumlah penutur yang banyak, sebanyak orang Jawa yang ada.

Wakit Adullah (1996:1) menyebutkan bahwa penutur bahasa Jawa (selanjutnya disingkat BJ) tersebar hampir meliputi seluruh pulah Jawa, di daerah transmigrasi orang Jawa, propinsi lain dan negara lain yang ada pemukiman orang Jawa (tentunya unsur kebahasaan yang kuna beserta di dalamnya). Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan ahli lainnya (c.f. Nothoher, 1975: 8). Dewasa ini bahkan dijumpai pula pemakaian BJ di propinsi lain di Indonesia yang ada pemukiman orang Jawa, misalnya DKI Jakarta, di daerah transmigrasi lampung, Sumatera Selatan, bahkan di luar Indonesia misalnya di Suriname (c.f. Lockard, 1971). Hal ini menunjukan bahwa BJ memiliki area pemakaian yang amat luas dan penutur besar jumlahnya. Jumlah penutur BJ di pulau Jawa sensus penduduk tahun 2000 ada kurang lebih 100 juta jiwa. Adapun jumlah itu belum termasuk orang Jawa dan penutur bahasa  Jawa di tempat lain.

Dari sisi historisnya, bahasa Jawa dapat dipilah berdasarkan waktu pemakaiannya, yaitu bahasa Jawa Baru dan bahasa Jawa Modern. Untuk memilah masa pemakaian bahasa Jawa tersebut antara lain berdasarkan pertimbangan pada masa kerajaan apa dan siapa yang berkuasa (episode otoritas), ciri-ciri lingual (unsur kebahasaan) maupun temporalnya (waktu pemakaian). Namun demikian sebenarnya dalam pembagian periodisasi bahasa Jawa tersebut sifatnya fakultatif, karena sangat dimungkinkan satu dengan yang lain para penulis/ahli dapat dapat mengajukan argumentasi yang berbeda-beda atas dasar wawasan dan data yang ada. Selama ini sumber tertulis menyebutkan dan berpedoman, bahwa pembagian periodisasi bahasa Jawa juga tidak lepas dari sastra yang muncul dan berhubungan dengan raja yang berkuasa pada jaman atau waktu itu.

Pembagian waktu pemakaian bahasa Jawa, pada kenyataannya memang tidak serta merta disebutkan dari tahun berapa sampai tahun berapa. Akan tetapi, beberapa penulis mendeskripsikan waktu pemakaian bahasa Jawa juga berdasarkan ciri-ciri pengaruh kosa-kata dari bahasa lain yang tercermin dalam karya satra, dan datang bersama penuturnya di tanah Jawa ini. Maka dari itu, karya sastra (seperti Arjuna Wiwaha, Suluk Wujil, Babad Tanah Jawi, dll) yang muncul dan bersamaan dengan raja siapa yang berkuasa, serta bukti-bukti yang lain, misalnya bukti fisik berupa prasasti, waktu berdirinya candi, dan petilasan kerajaan kerajaan yang ada akan menunjukan data-data untuk menentukan periodisasi bahasa Jawa.



Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar